Quantcast
Channel: Cerira’s Articles at Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1012

Lenovo akan Akuisisi HTC?

$
0
0
peter-chou-htc

peter-chou-htc

Krisis yang menimpa vendor asal Taiwan, HTC, nampaknya masih terus berlanjut. Dan nampaknya krisis tersebut berlangsung sebagai dampak dari berita yang dirilis Bloomberg pada hari Rabu lalu. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa ada spekulasi perusahaan tersebut akan dialihkan kepemilikannya kepada tiga kandidat, yakni ZTE, Huawei atau Lenovo. Dan berdasarkan spekulasi yang mengemuka setelah artikel tersebut dipublikasikan, ternyata Lenovo-lah kandidat terbesar yang mungkin akan mengakuisisi HTC selain juga dikabarkan Lenovo akan menawar dua raksasa ponsel Blackberry dan Nokia untuk dibeli. Akibat dari pemberitaan tersebut, kapitalisasi pasar HTC dikabarkan telah menyusut hingga 88% dari puncaknya dan perusahaan tersebut saat ini hanya berharga kurang dari setengah dari penjualan tahunannya sehingga pasti jauh lebih murah dibanding harganya dahulu.

Adapun permasalahan yang ada dengan skenario pengambilalihan tersebut adalah jika para pembeli prospektif yakin bahwa HTC akan menjadi lebih murah beberapa bulan ke depan, maka mereka akan tergoda menunggu untuk melakukan tawar-menawar lebih jauh. Sementara itu, market share global HTC akan terus menyusut dan nilai merek mereka akan ikut mengikis. Vendor yang pernah berjaya di pasar Android ini saat ini hanya mampu meraih 3% saja market share smartphone global.

Dari artikel yang dimuat di Bloomberg sendiri banyak menyajikan pujian terhadap kualitas ponsel besutan HTC dimana sebagian besar berasal dari pada analis yang memiliki rating pembelian saham yang kuat saat diperdagangkan pada posisi 10 kali harga sahamnya saat itu. Namun kenyataannya sangat luar biasa, dimana saham HTC yang diperdagangkan di Taiwan malah mengalami penurunan hingga -1.3%, hanya beberapa jam setelah artikel tersebut dipublikasikan. Biasanya spekulasi merger yang dipublikasikan akan membawa sumber berita finansial menjadi paling tidak menguatkan dalam jangka pendek bagi perusahaan yang bersangkutan seperti halnya yang baru-baru saja terjadi pada Nokia dan BlackBerry. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk HTC yang tidak mendapatkan penguatan dari Bloomberg dan malah makin menurun hingga Kamis pagi.

Adapun alasan hal ini bisa terjadi mungkin karena pandangan umum yang melihat bahwa kepemimpinan HTC sepenuhnya meyakinkan bahwa perusahaan tersebut sudah kurang bernilai dan tidak akan pernah dijual pada valuasi saat ini atau bahkan 30-40% premium. Perusahaan tersebut masih penuh dengan orang yang sangat percaya yang berpikir bahwa konsumen hanya salah paham pada brand HTC dan suatu saat mereka akhirnya akan memahami keunggulan dari smartphone HTC, dan semuanya akan berubah. Cara pandang semacam ini biasa terjadi pada perusahaan yang gagal seperti yang pernah terjadi pada Nokia di tahun 2010 dan BlackBerry di tahun 2012. Nampaknya ini akan mencegah penjualan HTC hingga perusahaan tersebut berada pada krisis besarnya sehingga banyak orang terkejut. Sayangnya pada saat itu terjadi, penjualan akan menjadi manuver yang sangat rumit untuk dibatalkan.

Jadi kita tunggu saja, apakah kondisi HTC akan membaik ataukah akan semakin memburuk.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1012

Trending Articles