![blackphone]()
Beberapa waktu yang lalu, dunia digegerkan berita tentang penyadapan data komunikasi oleh badan keamanan Amerika Serikat NSA ke jutaan smartphone dari pengguna di berbagai negara di dunia, termasuk percakapan telepon dari sedikitnya 35 pemimpin dunia. Berbagai protes dilayangkan tetapi pemerintah Amerika Serikat bersikukuh bahwa tindakan tersebut bisa dibenarkan karena untuk tujuan keamanan.
![blackphone]()
Pasca kejadian tersebut, berbagai aplikasi keamanan mulai digunakan para pengguna smartphone dan berharap mampu menangkal sadapan dari pihak lain. Namun jika Anda tidak ingin bersusah-susah menginstal berbagai aplikasi keamanan di smartphone, Anda bisa menunggu kehadiran sebuah smartphone baru yang disebut Blackphone. Smartphone ini akan segera dihadirkan ke pasaran dengan tujuan untuk menjaga privasi pengguna dan melindungi pengguna dari pihak lain, termasuk NSA tentunya, yang ingin menyadap data-data pribadi.
Blackphone merupakan proyek smartphone hasil kerjasama perusahaan Amerika Serikat yang fokus pada enkripsi bernama Silent Circle dan perusahaan asal Spanyol bernama Geeksphone yang berada di belakang piranti yang dijalankan dengan OS Firefox. Proyek ini juga didukung oleh beberapa tokoh penting di bidang keamanan komputer, salah satunya adalah Phil Zimmermann yang dikenal sebagai pencipta protokol enkripsi data PGP (Pretty Good Privacy).
Blackphone ini ditenagai oleh OS Android yang berorientasi pada keamanan yang disebut PrivatOS, serta dihadirkan oleh operator dan vendor independen sehingga memungkinkan user membuat dan menerima panggilan telepon dan video chat dengan aman serta bertukar SMS aman, termasuk mentransfer dan menyimpan data. Meskipun belum ada spesifikasi resmi yang diumumkan, namun menurut CEO Silent Circle, Mike Janke, Blackphone diklaim sebagai smartphone high-end. Yang pasti, prioritas utama Blackphone bukanlah pada spesifikasi melainkan perlindungan privasi pengguna. Menurut Janke, proyek ini merupakan proyek open source yang dibangun dengan OS Android sehingga ponsel yang dijalankan juga akan bersifat open source. Rencananya Blackphone akan diluncurkan di ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona bulan Februari mendatang.
Pasca kejadian tersebut, berbagai aplikasi keamanan mulai digunakan para pengguna smartphone dan berharap mampu menangkal sadapan dari pihak lain. Namun jika Anda tidak ingin bersusah-susah menginstal berbagai aplikasi keamanan di smartphone, Anda bisa menunggu kehadiran sebuah smartphone baru yang disebut Blackphone. Smartphone ini akan segera dihadirkan ke pasaran dengan tujuan untuk menjaga privasi pengguna dan melindungi pengguna dari pihak lain, termasuk NSA tentunya, yang ingin menyadap data-data pribadi.
Blackphone merupakan proyek smartphone hasil kerjasama perusahaan Amerika Serikat yang fokus pada enkripsi bernama Silent Circle dan perusahaan asal Spanyol bernama Geeksphone yang berada di belakang piranti yang dijalankan dengan OS Firefox. Proyek ini juga didukung oleh beberapa tokoh penting di bidang keamanan komputer, salah satunya adalah Phil Zimmermann yang dikenal sebagai pencipta protokol enkripsi data PGP (Pretty Good Privacy).
Blackphone ini ditenagai oleh OS Android yang berorientasi pada keamanan yang disebut PrivatOS, serta dihadirkan oleh operator dan vendor independen sehingga memungkinkan user membuat dan menerima panggilan telepon dan video chat dengan aman serta bertukar SMS aman, termasuk mentransfer dan menyimpan data. Meskipun belum ada spesifikasi resmi yang diumumkan, namun menurut CEO Silent Circle, Mike Janke, Blackphone diklaim sebagai smartphone high-end. Yang pasti, prioritas utama Blackphone bukanlah pada spesifikasi melainkan perlindungan privasi pengguna. Menurut Janke, proyek ini merupakan proyek open source yang dibangun dengan OS Android sehingga ponsel yang dijalankan juga akan bersifat open source. Rencananya Blackphone akan diluncurkan di ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona bulan Februari mendatang.