![blackberry-z3031]()
Pekan lalu diberitakan bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang bermarkas di Pentagon telah
membeli 80.000 unit smartphone BlackBerry yang akan digunakan sebagai piranti resmi bagi para pegawai kantor paling penting di Amerika Serikat tersebut. Berita itu sendiri sebelumnya dianggap valid karena datang dari sebuah rilis media langsung dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
![blackberry-z3031]()
Namun ternyata pihak Pentagon menyanggah berita tersebut dan mengeluarkan pernyataan resmi kembali. Disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa 80.000 smartphone BlackBerry yang disebut dalam rilis media asli sudah dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai inventaris. Pentagon sendiri memang dikenal sebagai salah satu departemen di Amerika Serikat yang memiliki sejarah penggunaan BlackBerry yang cukup lama. Bahkan Presiden Obama pun merupakan salah satu pengguna setia smartphone yang disebut tidak memiliki hiburan ini.
Dalam rilis media minggu lalu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan peluncuran program jaringan mobile baru dalam departemen tersebut yang akan memanfaatkan piranti mobile tak terklasifikasi seperti smartphone, tablet dan piranti elektronik untuk level konsumen lainnya. Berdasarkan rilis tersebut, dalam program ini akan didukung dengan pengerahan 100.000 piranti mobile hingga akhir tahun ini. Dalam rilis peluncuran program tersebut, Pentagon mengungkapkan bahwa mereka telah didukung 1.800 piranti mobile tak terklasifikasi termasuk iPad 3 dan 4, iPhone 4S dan 5, tablet Samsung 10.1 dan Samsung S3, serta Motorola RAZR. Disebutkan dalam rilis tersebut, program tersebut juga mendukung 80.000 unit smartphone BlackBerry tanpa menyebutkan kata pembelian di dalamnya.
Pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat menegaskan bahwa sama sekali tidak ada order baru yang ditujukan untuk pembelian piranti BlackBerry. Rilis media DISA yang tertanggal 16 Januari lalu tidak pernah menyinggung tentang pembelian piranti apa pun. Dan 80.000 BlackBerry serta 1.800 piranti non-BlackBerry yang direferensikan dalam rilis tersebut merupakan sistem warisan yang sudah dimiliki dalam inventaris departemen tersebut. Pihak Pentagon membenarkan bahwa mereka tidak memesan 80.000 BlackBerry baru namun hal tersebut tidak berarti bahwa nantinya mereka tidak akan membeli piranti BlackBerry lagi.
Namun di sisi lain, dari rilis yang akhirnya berkembang menjadi asumsi bahwa Pentagon melakukan pembelian baru sebanyak 80.000 unit smartphone BlackBerry itu ternyata membawa dampak positif kepada BlackBerry yang akhir-akhir ini mengalami penurunan pendapatan yang tajam serta penjualan piranti yang sangat mengecewakan. Setelah berbagai berita muncul di media massa, saham BlackBerry pun meningkat, yang semula $9 menjadi $11. Namun peningkatan itu sendiri nampaknya juga dipicu oleh aksi BlackBerry yang berkata buruk tentang para pesaingnya dalam ruang perusahaan.
Namun ternyata pihak Pentagon menyanggah berita tersebut dan mengeluarkan pernyataan resmi kembali. Disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa 80.000 smartphone BlackBerry yang disebut dalam rilis media asli sudah dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai inventaris. Pentagon sendiri memang dikenal sebagai salah satu departemen di Amerika Serikat yang memiliki sejarah penggunaan BlackBerry yang cukup lama. Bahkan Presiden Obama pun merupakan salah satu pengguna setia smartphone yang disebut tidak memiliki hiburan ini.
Dalam rilis media minggu lalu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan peluncuran program jaringan mobile baru dalam departemen tersebut yang akan memanfaatkan piranti mobile tak terklasifikasi seperti smartphone, tablet dan piranti elektronik untuk level konsumen lainnya. Berdasarkan rilis tersebut, dalam program ini akan didukung dengan pengerahan 100.000 piranti mobile hingga akhir tahun ini. Dalam rilis peluncuran program tersebut, Pentagon mengungkapkan bahwa mereka telah didukung 1.800 piranti mobile tak terklasifikasi termasuk iPad 3 dan 4, iPhone 4S dan 5, tablet Samsung 10.1 dan Samsung S3, serta Motorola RAZR. Disebutkan dalam rilis tersebut, program tersebut juga mendukung 80.000 unit smartphone BlackBerry tanpa menyebutkan kata pembelian di dalamnya.
Pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat menegaskan bahwa sama sekali tidak ada order baru yang ditujukan untuk pembelian piranti BlackBerry. Rilis media DISA yang tertanggal 16 Januari lalu tidak pernah menyinggung tentang pembelian piranti apa pun. Dan 80.000 BlackBerry serta 1.800 piranti non-BlackBerry yang direferensikan dalam rilis tersebut merupakan sistem warisan yang sudah dimiliki dalam inventaris departemen tersebut. Pihak Pentagon membenarkan bahwa mereka tidak memesan 80.000 BlackBerry baru namun hal tersebut tidak berarti bahwa nantinya mereka tidak akan membeli piranti BlackBerry lagi.
Namun di sisi lain, dari rilis yang akhirnya berkembang menjadi asumsi bahwa Pentagon melakukan pembelian baru sebanyak 80.000 unit smartphone BlackBerry itu ternyata membawa dampak positif kepada BlackBerry yang akhir-akhir ini mengalami penurunan pendapatan yang tajam serta penjualan piranti yang sangat mengecewakan. Setelah berbagai berita muncul di media massa, saham BlackBerry pun meningkat, yang semula $9 menjadi $11. Namun peningkatan itu sendiri nampaknya juga dipicu oleh aksi BlackBerry yang berkata buruk tentang para pesaingnya dalam ruang perusahaan.