![project-loon-balloon]()
Beberapa hari yang lalu layanan darurat Selandia Baru disibukkan dengan laporan tentang adanya sebuah pesawat yang jatuh. Seorang warga melaporkan ke polisi bahwa pada jam 11.25 AM waktu setempat, dia melihat ada pesawat yang jatuh di Samudra Pasifik dekat kota Cheviot. Meskipun pihak berwenang sudah menerima pemberitahuan dari Google tentang salah satu balon udaranya yang disebut Project Loon akan diturunkan di sekitar area tersebut pada waktu yang sama, namun pihak kepolisian tetap mengirimkan mobil polisi, ambulan, kapal penyelamat, dan helikopter penyelamat ke lokasi yang disebutkan, untuk berjaga-jaga. Dan ternyata hal tersebut benar, karena yang disangka pesawat jatuh tersebut adalah Google Loon yang mendarat.
![project-loon-balloon]()
Perwakilan Google Selandia baru telah mengonfirmasikan bahwa balon tersebut milik Google dan berjanji akan mengganti kerugian yang telah dikeluarkan oleh layanan darurat lokal tersebut. Menurut juru bicara dari helikopter penyelamat, mereka merasa senang karena Google bersedia mengganti dana dari usaha penyelamatan yang sudah dilakukan oleh para aparat setempat tersebut.
Google sendiri mulai melakukan uji coba balon Loon nya di Selandia Baru bulan Juni ini. Perusahaan tersebut memiliki tim khusus yang didedikasikan untuk memantau dan memulihkan kembali balon tersebut saat mendarat, dimana mereka telah berkoordinasi dengan pihak kontrol lalu lintas setempat saat balon tersebut mendarat.
Proyek Google Loon merupakan proyek yang dicanangkan Google dengan tujuan untuk menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi di daerah-daerah terpencil dan tak terjangkau, dengan balon udara mereka. Sementara koneksi internet cenderung ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tujuan Google cukup sederhana, yakni dengan semakin banyak orang yang terhubung dengan internet, maka semakin banyak konsumen Google dan tentu saja pendapatan dari iklan mereka.