![Twitter]()
![twitter]()
Menyusul perusahaan-perusahaan teknologi besar yang sudah merilis laporan demografi karyawan seperti Google, Yahoos dan Facebook, kini giliran Twitter yang mengumumkan laporan keanekaragaman yang dimiliki raksasa micro-blogging tersebut. Dan dari hasil yang diumumkan, nampak adanya kesamaan yang dimiliki dengan perusahaan-perusahaan besar lain terutama yang bergerak di bidang teknologi.
Dalam blog resminya, Twitter menyadari bahwa mereka adalah bagian dari industri yang ditandai oleh ketidakseimbangan dalam keanekaragaman. Twitter sendiri memiliki tujuan untuk mencapai setiap orang di seluruh dunia ini dan percaya bahwa tujuan tersebut akan bisa dicapai oleh tim yang memahami dan mewakili budaya dan dari latar belakang yang berbeda. Twitter juga bangga memiliki keanekaragaman dalam jajaran karyawannya yang menjangkau hampir seluruh ras di dunia ini, meskipun prosentasenya memang tidak seimbang.
![race]()
Twitter memiliki jajaran karyawan yang menduduki apa yang diistilahkan dengan WomEng (women in engineering), SWAT (super women at Twitter), TwUX (Twitter women in design), Blackbird (Tweeps of color), TwitterOpen (LGBTQ-semua orientasi seksual) dan Alas (latino and Latina employees). Twitter memberi pengakuan bahwa kelompok-kelompok kerja tersebut telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membuat Twitter menjadi tempat yang lebih luar biasa untuk bekerja.
![gender]()
Dalam laporannya, terlihat bahwa dalam jajaran pemimpinnya, 79% diduduki oleh pria dan 72% di antaranya berkulit putih. Di luar jajaran kepemimpinan, perusahaan tersebut memiliki 70% karyawan pria dimana 59% di antaranya berkulit putih. Dan seperti perusahaan teknologi lainnya, karyawan yang berasal dari Asia memiliki prosentase yang signifikan dengan karyawan yang tidak berkulit putih.
Sebagai perbandingan, tim dalam jajaran kepemimpinan di Google 79% didominasi pria dimana 72% di antaranya berkulit putih. Demikian juga dengan Yahoo yang memiliki 12 ribu karyawan yang tersebar di seluruh dunia dimana 50% di antaranya adalah karyawan berkulit putih,39% orang Asia, 4% oranf hispanik, dan 2% kulit hitam dan lainnya.
Menyusul perusahaan-perusahaan teknologi besar yang sudah merilis laporan demografi karyawan seperti Google, Yahoos dan Facebook, kini giliran Twitter yang mengumumkan laporan keanekaragaman yang dimiliki raksasa micro-blogging tersebut. Dan dari hasil yang diumumkan, nampak adanya kesamaan yang dimiliki dengan perusahaan-perusahaan besar lain terutama yang bergerak di bidang teknologi.
Dalam blog resminya, Twitter menyadari bahwa mereka adalah bagian dari industri yang ditandai oleh ketidakseimbangan dalam keanekaragaman. Twitter sendiri memiliki tujuan untuk mencapai setiap orang di seluruh dunia ini dan percaya bahwa tujuan tersebut akan bisa dicapai oleh tim yang memahami dan mewakili budaya dan dari latar belakang yang berbeda. Twitter juga bangga memiliki keanekaragaman dalam jajaran karyawannya yang menjangkau hampir seluruh ras di dunia ini, meskipun prosentasenya memang tidak seimbang.
Twitter memiliki jajaran karyawan yang menduduki apa yang diistilahkan dengan WomEng (women in engineering), SWAT (super women at Twitter), TwUX (Twitter women in design), Blackbird (Tweeps of color), TwitterOpen (LGBTQ-semua orientasi seksual) dan Alas (latino and Latina employees). Twitter memberi pengakuan bahwa kelompok-kelompok kerja tersebut telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membuat Twitter menjadi tempat yang lebih luar biasa untuk bekerja.
Dalam laporannya, terlihat bahwa dalam jajaran pemimpinnya, 79% diduduki oleh pria dan 72% di antaranya berkulit putih. Di luar jajaran kepemimpinan, perusahaan tersebut memiliki 70% karyawan pria dimana 59% di antaranya berkulit putih. Dan seperti perusahaan teknologi lainnya, karyawan yang berasal dari Asia memiliki prosentase yang signifikan dengan karyawan yang tidak berkulit putih.
Sebagai perbandingan, tim dalam jajaran kepemimpinan di Google 79% didominasi pria dimana 72% di antaranya berkulit putih. Demikian juga dengan Yahoo yang memiliki 12 ribu karyawan yang tersebar di seluruh dunia dimana 50% di antaranya adalah karyawan berkulit putih,39% orang Asia, 4% oranf hispanik, dan 2% kulit hitam dan lainnya.