Tak lama lagi para pemilik mobil listrik bisa mengisi tenaga mobilnya dengan lebih mudah dan praktis. Perusahaan otomotif terkemuka, Nissan tengah mengembangkan teknologi pengisian baterai nirkabel, sehingga pemilik mobil listrik tak perlu mencari tempat pengisian baterai mobil dan berhubungan dengan kabel dan port charger yang besar.
Selain Nissan, pengembangan teknologi wireless charging ini juga dikembangkan oleh beberapa perusahaan otomotif lain. Mereka akan mengembangkan sistem wireless charging (induktif) dan kontrol smart charging yang bisa menggantikan tempat pengisian baterai mobil listrik yang sudah ada saat ini dan pemilik mobil listrik bisa mengisi baterai mobil mereka cukup dengan memarkirkan mobil mereka di tempat yang sudah dilengkapi dengan spotcharging wireless.
Nissan sendiri sudah mengembangkan pengisian baterai mobil listrik secara wireless ini selama beberapa tahun dan beberapa contoh dari sistem ini sudah dipamerkan beberapa kali. Salah satu suplier sistem charging Bosch sudah menghadirkan sistem wireless charging yang bisa diletakkan di lantai garasi mobil dan bisa digunakan untuk mengisi baterai Nissan Leaf atau Chevrolet Volt.
Sistem pengisian baterai wireless ini sendiri baru dibuat dengan standar di bawah 3 kW. Namun menurut seorang pegawai di Nissan Technical Center di Atsugi, Jepang menyebutkan bahwa 3 kW itu tidak cukup sehingga Nissan fokus pada tenaga yang lebih besar. Secara khusus disebutkan bahwa Nissan kini tengah mengerjakan sistem dengan kekuatan sekitar 7 kW, sebuah level tenaga yang bisa digunakan untuk mengisi baterai mobil selama semalaman dengan kapasitas lebih besar seperti paket baterai 60 kW untuk 200 mil yang tengah dikembangkan Nissan dimana baterai ini potensial digunakan sebagai pilihan premium untuk Leaf atau kendaraan listrik lain.
Nissan sendiri tidak mengungkap detail yang membuat sistemnya berbeda dengan charger induktif lain. Mereka menyatakan bahwa alat ini dengan sangat hati-hati didesain untuk EMF dan tidak akan membuat gangguan misal dengan alat pacu jantung dan alat lain yang juga beraliran listrik. Selain itu efisiensi dari sistem charging ini sekarang sekitar 85% lebih, sebuah angka yang sangat tinggi dibandingan dengan alat pengisian baterai induktif sebelum-sebelumnya.
Nissan sudah mulai melakukan tes untuk sistem baru ini tahun ini dan selama beberapa tahun ke depan diharapkan para produsen mobil lain juga akan siap dengan standar yang sama. Namun tentunya untuk menghadirkannya ke pasaran masih membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melewati tahap standardisasi dan berbagai perdebatan lainnya. Nissan sendiri akan membagi teknologi mereka saat waktunya dinilai sudah tepat.