Di ajang CES lalu otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat FAA mengumumkan bahwa kini sudah ada 181.061 orang yang mendaftarkan drone milik mereka ke FAA. Hal ini merupakan hasil dari program yang ditetapkan FAA sejak Desember lalu yang mewajibkan semua orang di Amerika Serikat yang memiliki Unmanned Aircraft System atau drone untuk mendaftarkannya ke FAA.
Menurut Michael Huerta dari FAA, angka tersebut melonjak tajam dari angka 45.000 yang mendaftar pada bulan Desember setelah peraturan tersebut diberlakukan. Dalam peraturan yang dikeluarkan oleh FAA disebutkan bahwa setiap orang yang memiliki dan menggunakan drone di Amerika Serikat wajib mendaftarkannya ke FAA. Drone yang wajib didaftarkan sendiri merupakan drone yang dibeli setelah tanggal 21 Desember 2015. Seseorang yang kedapatan menerbangkan drone tanpa mendaftarkannya akan dikenai denda hingga $27,500.
Pemilik drone diwajibkan untuk mendaftarkan drone miliknya hingga 19 Februari 2016. Kesempatan untuk mendaftarkan drone gratis sendiri berlaku hingga tanggal 20 Januari nanti dan jika melebihi tanggal tersebut, pemilik wajib membayar $5 untuk mendaftarkan drone miliknya tersebut. Untuk mendaftarkannya pemilik harus berusia di atas 13 tahun dan memasukkan identitasnya seperti nama lengkap, alamat rumah dan alamat email, juga merek dan model drone. Pendaftaran ini berlaku selama 3 tahun dan pemilik bisa mendaftarkan jumlah drone yang tak terbatas.
Selain mengumumkan jumlah pendaftar drone di Amerika Serikat, FAA juga meluncurkan aplikasi baru yang disebut dengan B4UFLY atau dibaca ‘before you fly’ yang kini sudah tersedia versi beta untuk platform Android. Aplikasi yang sudah diluncurkan terlebih dahulu untuk platform iOS ini menggunakan lokasi pemilik untuk menentukan apakah ada larangan menerbangkan drone di area tersebut serta ada mode ‘planner’ untuk melihat apakah ada larangan untuk rencana penerbangan yang akan datang.