Empat kuartal berturut-turut pengapalan tablet dunia mengalami penurunan. Dan di Q4 2015 ini, IDC melaporkan bahwa pengapalan piranti ini kembali mengalami penurunan sehingga ini menjadi kuartal kelima dimana pengapalan tablet dunia kembali tidak sesuai harapan.
Kuartal empat tahun 2015 ini lembaga riset IDC mencatat bahwa pengapalan tablet dunia mengalami penurunan sebesar 10.1 persendengan jumlah 65.9 juta unit atau turun sebesar 13.7 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar 76.4 juta unit. Untuk seluruh tahun 2015 sendiri tercatat jumlah pengapalan tablet dunia sebanyak 206.8 juta unit dimana jumlah ini turun 10.1 persen dibanding tahun 2014 yang total ada pengapalan sebanyak 230.1 juta unit.
Di kuartal 4 tahun 2015, lima besar vendor mencatatkan jumlah 54.2 persen dari seluruh market, atau naik dari 51.0 persen tahun lalu. Di antara lima besar, hanya Amazon dan Huawei yang berhasil meningkatkan market sharenya dimana Amazon meningkatkan market share sebesar 175.7 persen. Sedangkan Apple dan Samsung yang selama ini merajai pasar tablet harus merasakan berkurangnya market share yang cukup signifikan.
Tahun 2015, lima besar vendor tablet mencatatkan jumlah market share sebesar 52.1 persen dimana angka ini turun dibanding tahun lalu yang sebesar 56.2 persen. Market share Apple turun 3.6 poin dan kini meraih 24.5 persen di Q4 2015. Demikian juga untuk market share untuk keseluruhan tahun 2015, Apple turun 3.6 poin menjadi 24 persen. Ini berarti Apple hanya mampu meraih market share kurang dari seperempat dari total market share tablet dunia.
Samsung sendiri juga mengalami penurunan, meski penurunannya tak sebesar Apple. Q4 2015 ini, market share Samsung turun sebesar 0.7 poin menjadi 13.7 persen di Q4 2015 ini serta turun 1.1 poin menjadi 16.2 persen untuk keseluruhan tahun 2015. Karena penurunan yang lebih sedikit maka jarak antara Samsung dan Apple pun kini juga semakin mengecil. IDC sendiri yakin hal ini karena Samsung memiliki portfolio tablet yang lebih mendalam, yakni di sisi harga dan ukuran layar yang bervariasi, menempatkannya pada posisi terbaik untuk menangani transisi untuk tablet yang bisa dilepas (detachable) tahun ini.
Lenovo yang berada di posisi ketiga tetap stabil dengan angka 4.8 persen serta meraih peningkatan 0.4 poin menjadi 5.4 persen untuk keseluruhan tahun 2015. Asus di posisi keempat mengalami penurunan dengan jumlah market share 3.4 persen untuk Q4 2015. Sedangkan Huawei yang berhasil masuk di top 5 di Q2 2015 berhasil mempertahankan posisinya dimana di Q4 2015 ini Huawei meraih 2.1 poin menjadi 3.4 persen dan 1.8 poin menjadi 3.1 persen untuk keseluruhan tahun 2015.
IDC berpendapat bahwa tren terbesar untuk tahun 2016 ini adalah transisi pada piranti yang bisa dilepas. Tablet yang murni sendiri mengalami penurunan terbesar tahun ini yakni sebesar 21.1 persen, sementara tablet yang bisa dilepas meraih angka lebih dari dua kali lipat dibanding pengapalan sejak kuartal keempat tahun lalu.
Menurut analis riset senior IDC, Jitesh Ubrani, kuartal ini cukup unik dengan piranti yang bisa dilepas dari ketiga platform utama. iPad Pro menjadi pemenang di musim ini sebagai piranti yang bisa dilepas dengan penjualan terbanyak, melampaui piranti baru dari Microsoft dan vendor PC lainnya. Dan penting juga untuk dicatat bahwa transisi pada tablet yang bisa dilepas ini menghadirkan kesempatan positif baik untuk Apple maupun Microsoft. Google yang juga ikut masuk ke segmen ini namun dengan platform Android terlihat belum terlalu kuat dimana platform milik mereka tersebut membutuhkan banyak perbaikan untuk mencapai kesuksesan yang terukur.