![brendan-eich]()
![brendan-eich]()
![mozilla]()
Belum genap seminggu menduduki kursi kepemimpinan Mozilla, ternyata keberadaan Brendan Eich di perusahaan barunya tersebut telah menuai protes. Tepat di hari Jumat lalu, karyawan Mozilla mendemo Eich dan memintanya untuk mundur. Bukan karena kinerjanya yang buruk, namun Eich didemo karena sikapnya yang dianggap diskriminatif karena anti gay.
Sikap anti-gay Eich terungkap dua tahun yang lalu saat terlibat skandal Prop 8. Pada tahun 2008, Eich menyumbang $1,000 untuk Proposition 8 California, atau Prop 8, yang merupakan gerakan untuk melarang pernikahan sejenis di negara bagian tersebut. Pada tahun 2012, daftar publik penyumbang ini terungkap dimana nama Mozilla muncul tepat di sebelah nama Eich. Setelah skandal tersebut terungkap, Eich tetap bekerja di Mozilla sebagai CTO.
Diangkatnya Eich sebagai CEO minggu lalu langsung mendapat reaksi panas dari sejumlah karyawan dan juga anggota komunitas teknologi LGBT, atau Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender. Beberapa karyawan secara terang-terangan memposting tweet yang menyatakan keinginan mereka agar Eich mundur, juga menulis di sejumlah forum tentang ketidaksukaan mereka kepada Eich. Gelombang protes juga tak hanya datang dari internal Mozilla. Sebuah developer aplikasi bernama Rarebit yang cukup aktif di marketplace Firefox juga mengumumkan tidak akan memperpanjang dukungan untuk platform tersebut jika Eich tetap menjadi CEO. Hampton Catlin dan Michael Lintorn Catlin yang dikenal sebagai pendiri dan pasang gay yang sudah menikah juga mempublikasikan pada blog mereka terkait dengan Eich yang dianggap secara aktif selalu menentang hak mereka untuk menikah.
![brendan-eich-mozilla-firefox-square]()
Selain demo para karyawan, dikabarkan ada 3 jajaran eksekutif yang juga mundur terkait sikap Eich tersebut. Menurut Wall Street Journal, ketiga eksekutif yang mengundurkan diri tersebut adalah Gary Kovacs, CEO lama John Lilly dan Ellen Siminoff menyatakan mundur minggu lalu. Namun juru bicara Mozilla mengonfirmasi bahwa ketiga eksekutif tersebut mundur karena berbagai alasan dimana dua di antaranya memang sudah berencana untuk mundur sejak Januari lalu.
Dan Eich menulis di blognya sebagai jawaban pada suasana yang tengah terjadi di perusahaannya tersebut. Eich menyatakan komitmen akan membuat Mozilla menjadi ‘komunitas yang terbuka dan inklusif” dan akan bekerja untuk meyakinkan LGBT, dan seluruh karyawan lainnya di sana agar merasa diterima. Eich juga menulis harapannya untuk bisa meredam kekhawatiran yang menghantui karyawannya dan berjanji akan menegakkan kesetaraan yang sama seperti yang selalu hadir di Mozilla, dari ketenagakerjaan hingga manfaat kesehatan. Dia juga menjelaskan bahwa dia tahu kata-kata tidak akan cukup, dan tindakan akan menutup kepercayaan apa pun antara dia dan karyawannya.
Tak sedikit yang mendukung Eich dimana mereka mendukung Eich bukan karena sikap dan pandangan pribadinya melainkan pada fakta bahwa Mozilla selalu mempromosikan lingkungan dimana setiap orang berhak untuk berpikir dengan cara mereka sendiri. Yang lain juga yakni bahwa penunjukkan Eich sebagai CEO mungkin akan memainkan peran yang sangat berbeda pada masa depan perusahaan yang mungkin akan berefek pada komunitas LGBT, seperti manfaat kesehatan mitra di negara-negara dimana pernikahan gay tidak diakui.