Quantcast
Channel: Cerira’s Articles at Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1012

Piranti Android Harus Cantumkan Logo ‘Powered by Android’

$
0
0
galaxy-s5-android

galaxy-s5-android

galaxy-s5-android Google akan mengambil langkah besar dalam menerapkan simbol besar dari Android besutannya agar setiap produsen smartphone dan tablet yang menggunakan sistem operasi ini termasuk para penggunanya, bisa mengingat betapa pentingnya hal tersebut. Sama seperti slogan ‘Intel Inside’ yang membuat konsumen menyadari bahwa chip itulah yang memberi tenaga pada komputernya, Google pun berniat melakukan hal yang sama untuk piranti Android yang kini sudah hadir dalam ratusan merek yang tersebar di seluruh dunia. Google ingin, terutama bagi para penggemar Samsung untuk tidak memberikan semua kredit untuk smartphone tersebut dan menyadari bahwa ada Google yang menjadi tenaga utama dari smartphone kesayangannya tersebut. Langkah ini juga diambil sebagai kendali untuk Google, setelah beberapa tahun ini, Samsung menjejali smartphone Galaxy S-nya dengan begitu banyak fitur dan software kustom sehingga sulit untuk menyatakan apakah smartphone tersebut benar-benar dijalankan dengan Android. Dalam laporan yang dilansir dari Geek.com, Google kini meminta semua piranti Android baru untuk menampilkan tulisan logo ‘Powered by Android’ saat booting piranti dalam rangka untuk mengakses Google Play Store. Hal ini sepertinya kecil, namun cukup menjadi langkah yang signifikan untuk membuat Android menjadi populer. Branding ini terlihat pertama muncul dalam sistem booting untuk Samsung Galaxy S5 yang baru dan HTC One M8 yang tampil tepat di bawah logo masing-masing perusahaan. Tak hanya tulisan, namun baik Samsung maupun HTC menggunakan logo klasik Android yang pada awalnya digunakan pada ponsel Android HTC G1. Diharapkan branding ini akan tampil di semua piranti Android yang rilis tahun ini. Persyaratan ini sendiri disebutkan sebagai bagian dari Perjanjian Mobile Services Google dimana perusahaan perlu mengikuti untuk mendapat akses ke Google Play app store yang berharga tersebut, demikian juga dengan aplikasi Android milik Google sendiri. Bulan lalu, bocoran dari perjanjian tersebut memberikan petunjuk sekilas dari persyaratan yang diminta Google yang termasuk di dalamnya untuk melakukan pre-instal untuk lusinan aplikasi inti Google di ponsel dan membatasi apa saja yang bisa tampil di home screen. Meskipun Android merupakan sistem operasi open source, namun Anda akan kehilangan aplikasi dan layanan Google jika tidak melakukan sign up ke Mobile Services Agreement. Namun ini tetap menjadi pilihan yang tidak berguna jika Anda berencana untuk membuat toko aplikasi Android sendiri dan aplikasi kustom seperti yang dimiliki Amazon untuk tablet Kindle Fire dan Nokia dengan Nokia X-nya.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1012

Trending Articles