Kini sebuah twit bisa diprediksikan apakah akan menjadi populer atau tidak, berkat riset yang dilakukan oleh 3 orang peneliti dari tiga universitas terkemuka. Mereka membuat sebuah model penelitian yang digunakan untuk memprediksikan kepopuleran sebuah twit.
Model yang dirancang ketiga peneliti yakni Tauhid Zaman, asisten profesor dari MIT Sloan School of Management, Emily Fox dari the University of Washington dan Eric Bradlow dari Wharton School of the University of Pennsylvania tersebut sama dengan hukum yang berlaku di matematika yang disebut ‘log normal distribution’, yang akan bekerja ketika orang-orang berlaku dengan konsisten. Model tersebut tidak melihat pada konten dari twit yang bersangkutan namun difokuskan pada tingkah laku orang-orang atau retweet di Twitter. Zaman menyatakan bahwa mereka tidak bisa menyebutkan twit yang seperti apa akan menjadi populer namun mereka bisa menjelaskan kapan sebuah twit akan menjadi populer.
Ketiga peneliti tersebut menunjukkan model dan didemonstrasikan secara online dengan nickname ‘Twouija’. Twouija sendiri merupakan gabungan kata dari Twitter dan papan Ouija yang merupakan game yang bisa digunakan untuk memprediksikan masa depan. Selama penelitian dengan menganalisis data sosial di jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook, Zaman menemukan bahwa jumlah retweet yang sebenarnya di antara pengguna Twitter yang populer dengan blogger tak terkenal terlihat jelas perbedaannya.
Namun menurut Zaman, yang secara relatif konsisten di antara para tweep adalah bagian retweet yang didapatkan dalam jumlah waktu tertentu. Para peneliti tersebut menemukan bahwa 10 menit setelah twit dikirim oleh si tokoh terkenal dan blogger tak terkenal, secara kasar akan mendapatkan bagian retweet yang sama, dengan rata-rata 50% dari total jumlah retweet yang pernah dicapai oleh tweet tersebut. Dan yang terjadi para dua menit pertama sangat berpotensi menginformasikan kepada Anda tentang apa yang akan terjadi selama sepanjang hari.
Zaman menyebutkan bahwa model ini nantinya bisa membantu para pengguna media sosial untuk mendapatkan konten yang lebih baik yang ditunjukkan timeline situs media sosial mereka. Hal ini karena di Twitter, jika Anda mem-follow banyak orang dan sebuah twit yang penting ditayangkan di timeline, mungkin saja Anda akan melewatkannya. Zaman menambahkan bahwa media sosial bisa diatur untuk menampilkan konten populer yang terbaru. Model ini juga berpotensi untuk memacu iklan makro, dimana iklan kecil bisa ditempatkan dengan konten media sosial seseorang, karena model ini bisa mengkuantifikasi berapa banyak orang yang bisa melihat konten tersebut. Tak perlu membayar selebriti terkenal dengan harga mahal karena dengan memanfaatkan twit orang-orang yang kurang populer dengan bayaran yang lebih murah, sudah bisa digunakan untuk mencapai hasil yang sama.