Satu lagi inovasi terbaru diungkap vendor asal Korea Selatan, Samsung. Sebagai pemimpin di dunia display, samsung memperkenalkan produk terbaru dan pertama di dunia, berupa panel OLED yang berkemampuan ganda, yakni sebagai display transparan dan non-transparan dengan permukaan layaknya cermin sehingga bisa digunakan untuk mempersonalisasikan aplikasi belanja dan browsing informasi. Untuk menghadirkan teknologi ini Samsung bekerjasama dengan Intel dengan memanfaatkan teknologi Real Sense besutan perusahaan tersebut.
Salah satu alasan Samsung menghadirkan display Mirror OLED ini juga karena di masa yang akan datang, display ini bisa menggantikan cermin yang biasa ada di dalam rumah dan menjadikannya cermin pintar yang menghadirkan layanan informasi digital langsung ke layar. Display ini menawarkan tingkat reflektansi sebesar 75 persen. Sedangkan saat berfungsi sebagai display OLED Transparent Full HD, display ini akan menghadirkan tingkat transparansi lebihd ari 40 persen dan menawarkan gamut warna yang jauh lebih tinggi dibandingkan display lain yang sudah beredar di pasaran saat ini.
Teknologi dari Intel yang digunakan Samsung dalam produk terbarunya ini mengambil interaksi manusia-komputer ke tingkat visualisasi yang lebih jauh, dikombinasikan dengan kamera 3D untuk tingkat konsumen yang mudah digunakan, library otomatis dari ‘persepsi’ yang tersimpan untuk mempermudah usaha peningkatan kamera dari pengembang software.
Dalam keterangannya Samsung menjelaskan bahwa saat teknologi display OLED Samsung diintegrasikan dengan teknologi Real Sense milik Intel, maka visual yang menarik, sebuah lemari interaktif atau lemari ‘self-modelling’ yang tercipta yang memungkinkan konsumen untuk secara virtual ’melihat’ pakaian atau benda-benda lain yang dijual dari perspektif yang sangat realis dan bisa disesuaikan. Samsung memamerkan panel ini dalam ajang Hong Kong Convention and Exhibition Centre dimana dalam pameran tersebut juga menghadirkan penggunaan komersial pertama dari display OLED terbaru Samsung tersebut, sebuah display ‘kalung virtual’ dari sebuah perusahaan perhiasan bernama Chow Sang Sang.
Selain itu kedua teknologi tersebut akan menciptakan sebuah ‘kamar pas virtual’ yang akan bisa digunakan untuk membantu konsumen secara jelas melihat diri mereka mengenakan perlengkapan pakaian, sepatu atau perhisasan yang mungkin ingin mereka beli. Misal saat retailer semacam Chow Sang Sang mengadopsi kombinasi solusi imaging virtual ‘yang bisa disesuaikan’ dari Samsung-Intel tersebut, maka konsumen akan bisa pergi ke toko-toko terkemuka di seluruh penjuru dunia untuk melihat barang-barang yang dijual eceran dengan cara belanja point-of-purchase yang lebih baik dibanding dengan yang sudah ada saat ini.