Kalimat yang identik dengan film Mission Impossible , “pesan ini akan hancur sendiri dalam lima detik” nampaknya akan segera menjadi kenyataan. Para peneliti dari University of Illinois Amerika Serikat yang berkolaborasi dengan Tufts University dan Northwest University tengah mengembangkan teknologi serupa yang bahkan bisa diterapkan di smartphone dan beberapa piranti lainnya.
Penelitian yang disebut dengan ‘Born to Die’ atau ‘Lahir untuk Mati’ tersebut bertujuan untuk menghadirkan piranti yang bisa menghancurkan dirinya sendiri dan diharapkan akan lebih canggih dibanding dengan yang sering dilihat di film spionase. Di sini tidak akan ada asap yang keluar mengiringi hancurnya piranti tersebut. Menurut pimpinan riset, Profesor John A. Rogers, riset ini akan mengembangkan piranti elektronik yang bersifat sementara.
Pada awalnya, para peneliti yang terlibat merancang sebuah chip yang bisa larut dalam air. Dan ambisi berikutnya, mereka mencoba untuk merancang kemampuan yang sama untuk smartphone sehingga seluruh bagian ponsel bisa menjadi kompos elektronik. Kemajuan ini nantinya bisa memperkenalkan paradigma desain baru yang bisa diaplikasikan untuk implan dalam dunia medis, monitor lingkungan dan berbagai piranti konsumen lainnya.
Prototipe chip yang sudah ada saat ini dibuat dari magnesium, silikon dan sutera. Menurut Rogers, aksi dari elemen-elemen pada chip tersebut bisa larut dalam air dan terjadi secara alami di lingkungan dan di dalam tubuh manusia. Dengan kata lain, tidak ada produk atau bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya. Struktur dari sutera sendiri menentukan laju disolusi yang bisa berkisar dari hitungan menit hingga tahun.
Untuk melihat demonstrasi dari penemuan baru ini, Anda bisa melihat di video berikut: