Kondisi negara Pakistan memang kurang kondusif. Hal tersebut turut berdampak salah satunya pada bidang IT dimana pemerintah Pakistan menerapkan peraturan untuk memonitor data komunikasi untuk semua operator, bahkan vendor-vendor telekomunikasi. BlackBerry pun bersikap tegas untuk tidak menerapkan aturan tersebut dan memilih untuk keluar dari pasar Pakistan.
Pernyataan resmi BlackBerry dikeluarkan pada hari Senin lalu dimana mulai bulan Desember ini BlackBerry secara resmi tidak akan beroperasi lagi di negara Pakistan dengan alasan keamanan. BlackBerry bersikeras untuk tidak memberikan data komunikasi konsumennya dengan alasan untuk melindungi privasi konsumen yang memang dianggap sebagai prioritas utama dari layanan BlackBerry.
Dalam pernyataan chief operating officer BlackBerry, Marty Beard, dijelaskan bahwa sejujurnya pemerintah Pakistan ingin mendapatkan wewenang untuk memonitor trafik BlackBerry Enterprise Service di negara tersebut termasuk untuk setiap email BES dan pesan BBM BES. Namun BlackBerry tidak akan mematuhi perintah semacam ini. Seperti yang sudah sering dijelaskan, BlackBerry tidak mendukung ‘pintu belakang’ untuk memberikan akses terbuka kepada informasi para konsumen BlackBerry dan ini berlaku untuk semua negara di dunia ini.
Permintaan pemerintah Pakistan bukanlah pertanyaan dari keamanan publik dimana BlackBerry akan dengan senang hati membantu lembaga penegak hukum dalam hal investigasi kegiatan kriminal. Namun Pakistan pada intinya menuntut untuk dibukanya akses ke semua informasi konsumen BES BlackBerry. Padahal bagi BlackBerry privasi konsumen merupakan prioritas tertinggi dan BlackBerry tidak akan berkompromi dengan prinsip tersebut.
Pada bulan Juli lalu saat beredar rumor tentang keputusan pemerintah Pakistan dalam hal ini dan akhirnya menjadi kenyataan, BlackBerry tetap menghadirkan platformkomunikasi paling aman di dunia baik untuk konsumen pemerintah, militer dan perusahaan. Melindungi keamanan merupakan hal paling penting dari misi perusahaan sementara BlackBerry menyadari kebutuhan untuk bekerjasama dengan permintaan hukum investigasi pemerintah dari kegiatan kriminal, BlackBerry tidak pernah mengijinkan akses besar-besaran ke server BESnya.
Fokus BlackBerry masih pada melindungi komunikasi perusahaan, pemerintah dan militer di seluruh penjuru dunia termasuk Asia Tenggara dan Timur Tengah dimana teknologi BlackBerry beroperasi. Meski permintaan pemerintah Pakistan hanya untuk mengakses server BES namun BlackBerry memutuskan untuk keluar dari pasar keseluruhan karena permintaan pemerintah Pakistan tersebut adalah meminta akses terbuka untuk memantau petak yang signifikan dari komunikasi konsumen BlackBerry dalam perbatasannya, maka membuat BlackBerry tidak memiliki pilihan lain selain keluar dari negara tersebut sepenuhnya.