![MW-CL562_foxcon_20140707111728_MG]()
![MW-CL562_foxcon_20140707111728_MG]()
![The logo of Foxconn, the trading name of Hon Hai Precision Industry, is seen on top of the company's headquarters in Tucheng, New Taipei city]()
Hari Rabu lalu, sekitar 1000 pekerja pabrik Foxconn di Chongqing, China Barat Daya dikabarkan menggelar aksi mogok kerja. Mogok kerja tersebut dilakukan selama sekitar 4 jam dimana mereka menuntut kenaikan gaji setelah ada peningkatan produksi dan pengurangan jam lembur di pabrik tersebut. Serikat buruh dan pekerja di Foxconn kini tengah mencari jalan tengah untuk memecahkan masalah ini namun disebutkan bahwa aksi mogok tersebut belum mengganggu produksi di pabrik Chongqing tersebut.
Menurut Wall Street Journal yang mewawancarai seorang pekerja yang tidak mau disebut namanya, masalah ini timbul saat manajemen terus meningkatkan volume produksi bahkan meminta para pekerja mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh dua orang untuk dilakukan satu orang. Parahnya, peningkatan beban kerja tersebut tidak disertai dengan kompensasi sehingga akhirnya berujung para aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan gaji. Selain itu, alasan lain yang melatarbelakangi mogok kerja tersebut adalah adanya beberapa pekerja yang tidak suka karena perusahaan telah mengurangi jam lembur dimana jam lembur ini biasanya menjadi komponen kunci dari gaji mereka. Para pekerja juga menuntut agar manajer pabrik mengundurkan diri dan alasan lain yang diungkapkan adalah karena perusahaan berusaha memberhentikan beberapa pekerjanya tanpa memberi uang pesangon.
![MW-CL562_foxcon_20140707111728_MG]()
Secara keseluruhan, Foxconn memiliki pekerja lebih dari 1 juta orang yang tersebar di berbagai lokasi pabrik di China. Pabrik Foxconn di Chongqing sendiri merupakan pabrik Foxconn yang merakit printer dan komponen komputer dengan jumlah pekerja sekitar 30.000 orang. Pabrik tersebut merupakan pemasok utama untuk vendor besar seperti Apple, Sony, Microsoft dan Hewlett-Packard. Aksi mogok ini sendiri muncul setelah para hari Senin sebelumnya HP mengumumkan rencana untuk memisah perusahaan menjadi dua untuk PC dan printer dalam bisnis hardware dan layanannya.